Assalamualaikum, Selamat Pagi Selamat beraktivitas
Sudah lama waktu tersita dikarenakan adanya Ujian yang menuntut saya untuk menyelesaikannya segera. Hehehe
Ada yang tau kota Malang? yaa pastinya banyak yang tau dikarenakan kota Malang sekarang itu sangat terkenal dengan kondisi geografisnya, dengan banyaknya tempat wisata bahari dsb, juga terkenal dengan klub sepakbolanya yaitu AREMA (Arek-Arek Malang) yang baru saja menjuarai Piala Presiden tahun 2017. hmm, Jelas terkenal kota Malang itu. Kota Malang juga merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah kota Surabaya dengan kepadatan penduduknya sekitar 87% memenuhi padatnya luas teritorial kota Malang.
Ditahun 2014, saya pertama kali menginjakkan kaki ini ketanah Malang dan saya merasakan aura luar biasa yang sangat jarang saya rasakan selama hidup saya. Udaranya yang sejuk dan pancaran sinar matahari yang panasnya tipis-tipis menghangati pori-pori kulit yang gemuk ini. Ya, panasnya gak sepanas kota Banda Aceh yang sama-sama terletak di jalur khatulistiwa.
Saya mahasiswa di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang mengharuskan mahasiswanya untuk tinggal di pondok yang terdapat didalam kawasan kampus selama setahun awal perkuliahan, Ini merupakan perwujudan dari visi misi UIN Malang yang mau mencetak bibit-bibit Ulul Albab yang in SyaAllah berguna bagi masyarakat maupun negara kedepannya. Jadi pas awal saya tinggal disini saya mendapati teman-teman yang berbagai macam rupa dan watak. Ini hal yang paling luar biasa.
Hari demi hari saya jalani di UIN dengan penuh suka duka. Dua minggu pertama di UIN sudah mendapatkan tugas observasi dan membuat laporan. Wow. Inikah rasanya jadi mahasiswa? itu pertanyaan yang langsung terngiang-ngiang di benakku ketika pak Dosen itu memberikan tugas ini. Kami disuruh untuk melakukan penelusuran dan menambah wawasan ke Kampung Arab yang letaknya 10 menit dari Alun-Alun kota Malang apabila ditempuh dengan berjalan kaki.
Tepatnya di hari minggu, saya dan teman-teman kelompok saya naik angkot dari UIN menuju kampung arab, namun karena tidak ada angkot yang langsung menuju ke kampung Arab maka kami terlebih dahulu turun di alun-alun kota Malang lalu menuju ke kampung Arab dengan berjalan kaki. Keramaian kota sangat terasa disini, disetiap sudut tempat banyak orang menjajakan barang dagangannya, ada yang berjalan-jalan sambil memotret, ada yang sedang gendakan dsb.
Setibanya kami di kampung arab, kami langsung menanyakan ke warga sekitar dimanakah letak orang-orang Arab tersebut. Salah seorang warga mengatakan bahwa ada sekeluarga Arab asli yang sudah lama menetap di bumi Arema ini. Kami pun langsung menuju ke TKP. Alangkah sayangnya rumah yang dituju tertutup rapat dan kami pun berniat untuk mencari rumah Arab lainnya, namun setelah 10 menit menanyakan sana sini dan akhirnya ada warga yang ingin memuaskan rasa penasaran kami akan pengetahuan keadaan mereka orang-orang Arab tersebut. Kami dipersilakan menuju kerumahnya dan beliau juga bersedia untuk kami wawancarai. Nah, rupanya beliau ini ada ketua RT di kawasan tersebut, ini adalah sebuah keberuntungan bagi kami. Beliau bercerita banyak tentang keadaan mereka disini.
2 Jam Berlalu ....
Kami pamit dari rumah beliau setelah mendapat banyak pengetahuan tersebut. Informasi telah didapat, data telah akurat, dan telah tiba waktu shalat. Kami bergegas menuju ke Masjid Jami' Malang. Ini masjid yang besar menurutku, tatanannya rapi dan membawa kekhasan arsitektur Arab yang berpadu Jawa sehingga menjadikannya nyaman nan tenang dihati para jamaah maupun pelancong yang mampir ke masjid tersebut.
Hati telah tenang, tiba saatnya rasa lapar melanda. Kami langsung menuju ke Alun-Alun yang kebetulan letaknya tepat didepan Masjid Jami'. Alun-Alun terlihat ramai, banyak anak-anak bermain dan terlihat banyak yang berlalu lalang menikmati alun-alun ini. Tatanannya lumayan rapi dan bagus. Banyak juga disediakan spot-spot foto untuk para penggemar selfie di alun-alun ini. Kami menyusuri alun-alun dan perut semakin keroncongan. Maka kami putuskan untuk segera mencari warung makan. Setelah menyebrang ke arah timur alun-alun terdapat banyak warung makan yang menjajakan rasa yang sesuai dengan keinginan para pembeli.
|
Tim Pencari Arab ;v |
Perut telah terisi, hati kembali bahagia. Kami juga kembali ke alun-alun untuk menikmati waktu sebelum kembali ke UIN. Burung merpati berterbangan disekitaran alun-alun, jumlahnya tidak banyak namun ini menambah nuansa ketenangan di alun-alun ini. Ditengah alun-alun juga terdapat pancuran air yang menyala dikala malam, katanya.
|
Dokumen Pribadi |
|
Dokumen Pribadi |
|
Dokumen Pribadi |
Disela-sela saya menikmati permandangan yang indah ini, saya menemukan objek yang kasihan untuk dilewatkan adanya. Rumah Merpati namanya, ya lebih simplenya disebut kandang merpati. Merpati adalah nama burung sejenis burung dara di daerah jawa, sedangkan burung Dara adalah burung yang sejenis merpati di daerah Aceh. Kesimpulannya mereka adalah sama bagi saya.
|
Dokumen Pribadi |
Sekian untuk ceritanya hari ini, semoga menambah wawasan maupun pengetahuan agan-agan sekalian. atas waktu dan kesempatannya, Terima Kasih Allah SWT.